Pages

Sabtu, 08 Februari 2014

BUKTI ALIRAN ABSTRAK EKSPRESIONIS LUKISAN MONET


Membuktikan Aliran Abstrak Ekspresionis Lukisan Monet
TEMPO Interaktif , Tidak diragukan, bahwa pelukis Prancis Claude Monet mempunyai masalah dengan matanya dalam dua dekade terakhir dalam hidupnya. Di Museum Marmottan Paris, yang mempunyai koleksi terbanyak lukisan Monet kini sedang berlangsung pameran karya-karya terakhir Monet.

Museum yang terletak di dekat Bois de Boulogne, menjadi berita besar di berbagai koran dunia pada tahun 1985, ketika harta karun terbesarnya –Lukisan kanvas Monet berjudul “Impression: Sunrise”-- dicuri. Syukurlah, lima tahun kemudian polisi berhasil menemukannya di Corsica.

Tema lukisan Monet yang hampir sama –pemandangan sungai, kampung bersalju, dermaga, pantai-- memudahkan diikuti perkembangan gayanya. Ketika dia mulai memutuskan untuk menghabiskan energi di Taman Giverny, sekitar 40 mil dari Paris, karya-karyanya yang semula impresionis menjadi mendekati ke abstrak.

monet1Pada tahun 1911, saat dia menginjak usia ke-71, tiba-tiba Monet harus kehilangan daya pandang mata kanannya. Beberapa tahun kemudian, fungsi mata kirinya juga mulai berkurang. Dia mengeluh karena pandangannya mulai samar.

Dokter mendiagnosa kedua mata Monet katarak, yang akan membuat buta. Namun, Monet menolak operasi. Pada tahun 1923, mantan perdana menteri Georges Clemenceau yang juga teman dekat Monet membujuk untuk mau dioperasi.

Kini, dengan bantuan simulasi komputer, bisa ditunjukkan demonstrasi apa yang dilihat seniman itu saat dia melukis taman. Anda juga bisa melihat korespondensi dengan dokternya dan mencoba kacamata kuning yang digunakan Monet setelah operasi.

Operasi itu menyelamatkan mata Monet, meski belum membuatnya bahagia. Dia tidak dapat melihat warna-warna utama tapi terus melukis hanya karena dia tahu benar titik-titik paletnya saja.

water lily
Setelah Monet meninggal tahun 1926, empat seri bunga Lili, sebagai karya terakhirnya, dipamerkan di Paris dan mendapatkan kritikan pedas. Bahkan lebih sadis lagi karya Monet dianggap sudah tidak ada nilai seninya.

Namun angin berubah, setelah Perang dunia II ketika sejarawan seni Amerika melihat adanya aliran abstrark ekspresionisme, menyebut Monet sebagai pelukis pelopornya. Para dealer seni langsung memburu, bahkan karya Monet yang belum selesai pun harganya menjadi selangit.

Ketika London's Royal Academy memamerkan karya terakhir Monet di tahun 1999, lebih dari 800 ribu pengunjung menyatakan kekagumannya dengan lukisan maestro asal Prancis itu.
Kini, belum terlambat untuk menyaksikan secara langsung karya Monet yang diberi tajuk “Monet: Mata Impresionis” , dalam pameran khusus di Museum Marmottan, 2 Rue ouis Boilly, Paris, yang digelar dari 16 Oktober sampai 15 Februari 2009.

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar