Pages

Sabtu, 08 Februari 2014

Abstrak for Surabaya

Surabaya – Art In Office & Public Area.


Standard
Satu hal yang sangat sering saya lakukan jika sedang berada di tempat-tempat tertentu misalnya lobby hotel, lobby kantor, ruang meeting kantor, dan sebagainya adalah melihat-lihat lukisan yang tergantung di dindingnya. Banyak lukisan yang bisa saya nikmati. Tentu saja jenisnya beragam. Ada yang terlihat diproduksi massal oleh “pabrik lukisan”, ada juga yang memang terlihat eksklusif dan langka. Gayanya pun beragam. Ada lukisan traditional, ada juga yang bergaya modern. Ada yang abstract. Ada juga yang realis. Ada yang memberikan keteduhan jiwa saat memandangnya.Ada yang membuat api semangat kita berkobar. Pokoknya macam-macamlah.
Berikut adalah beberapa lukisan yang sempat saya potret dengan kamera saku saya – saat saya sedang menunggu di sebuah lobby kantor dan menginap di sebuah hotel di Surabaya.
Pelabuhan Ikan.
Lukisan cat minyak di ataskanvas ini menceritakan kesibukan di sebuah perkampungan nelayan entah di mana. Setidaknya ada 3 buah kapal nelayan yang merapat ke pantai dan sebuah lagi di belakangnya. Lalu ada 8 kapal nelayan lagi  yang sudah mendarat dan sibuk menurunkan hasil tangkapannya. Sementara itu di latar  depan tampak pedagang ikan juga sibuk melakukan kegiatannya.  Secara umum, pelabuhan ikan itu digambarkan sebagai kotor, becek dan kumuh dengan sampah yang tampak bertebaran dimana-mana.
Sang pelukis nampak menggambarkan suasana pagi dengan menyapukan warna kuning keemasan yang membias di langit dan memantul di air laut. Secara umum teknik penyapuan kuasnya tampak berhasil membangun suasana yang ingin ia potret. Kesan umum yang tertangkap saat memandang lukisan ini adalah kesibukan yang melelahkan. Kerja keras dan kekusaman ekonomi. Saya melihat lukisan ini memiliki kelemahan dalam “prospherity’.
Merpati Putih.
Lukisan ini juga terbuat dari cat minyak diatas kanvas. Menggambarkan dua ekor dara kipas sedang bertengger di sebuah dahan pohon yang rindang. Burung dara yang ketiga tampak terbang menghampiri. Sementara kedua ekor merpati yang didahan itu mendongakkan kepalanya seolah memberikan ucapan selamat datang. Seperti kita ketahui burung dara kipas biasanya memiliki warna putih dan secara umum memang sudah terlihat lebih indah dan cantik dibandingkan dengan jenis burung dara lainnya. Jadi karena obyek lukisan ini adalah merpati kipas yang putih, maka secara keseluruhan lukisan ini memang tampak indah, cantik dan anggun.  Memandangnya kita merasakan kedamaian yang mengalir. Langit biru dan kerimbunan hijau dedaunan  memberikan kesan teduh yang menyejukkan.
Sapuan kuas sang pelukis sebenarnya kelihatan agak kasar dan setengah mengambang antara realitas dan absurditas. Namun karena obyek yang dilukis sangatlah menyenangkan, maka secara keseluruhan lukisan ini tampak sangat menarik dan menyejukkan. Tampak sesuai untuk ditempatkan di ruangan yang membutuhkan ketenangan dan kedamaian serta meredam emosi yag tertumpah. Element Satvam, terasa sangat kuat mendominasi. Sayangnya lukisan ini tidak terlalu istimewa, karena sebelumnya saya juga pernah melihat lukisan serupa ini entah dimana.

Mustang, Si Kuda Liar.
Kuda Liar yang berlarian di padang rumput savana, adalah obyek yang sangat banyak dilukis orang dan sering kita temukan dipajang di lobby ataupun ruang meeting kantor. Mustang alias Kuda Liar amerika adalah perlambang kekuatan, semangat yang tinggi, kecepatan serta keperkasaan. Hal itu terlukiskan dari gerakan binatang itu beserta otot-ototnya. Satu-satunya cara terbaik untuk melukis binatang liar ini beserta gerakannya adalah dengan menguasai anatomi binatang ini dengan baik
Lukisan ini juga mengekspresikan kebebasan  hidup.  Melihatnya bergerak di alam bebas membuat kita yang menikmati lukisan ini juga merasakan kebebasan itu. Karena keseluruhan lukisan terasa sangat maskulin, penuh kekuatan dan kecepatan yang tinggi, barangkali lukisan sejenis ini sangat sesuai untuk digantungkan di ruangan para salesmen.
Lava Pijar.
Sebenarnya saya tidak tahu lukisan abstrak ini menceritakan tentang apa. Semuanya tentu hanya pelukisnya yang tahu. Penonton hanya bisa mengintepretasikan saja. Bagi saya lukisan yang didominasi warna merah dan biru ini tampak seperti lelehan lava pijar yang membara yang kemudian jatuh di air yang biru. Secara keseluruhan,lukisan ini memberikan aura panas ke dalam ruangan. Tampak modern dan penuh kegairahan yang berkobar. Namun tentunya,karena lukisan ini sangatlah abstrak, interpretasi lain mungkin saja mudah tumbuh. Aura kegelapan dan dingin, seakan muncul dari sapuan-sapuan warna gelap di sela nyala api pijar yang merah. Secara pesonal saya kurang menyukai dampak yang ditimbulkan oleh lukisan ini terhadap perasaan saya. Mungkin karena gabungan warna maupun grafis yang timbul mencerminkan element “Rajas” dan “Tamas”  yang melambangkan kuatnya faktor  nafsu duniawi yang menguasai lukisan ini.
Namun barangkali lukisan ini cocok untuk ditempatkan di kamar hotel yang digunakan untuk menikmati bulan madu pasangan pengantin baru yang penuh gairah.
Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar